Senin, 10 Mei 2010

Modul Kelas XII sem 2

Berdialog dengan Agama – Agama

A. Dialog dengan umat Kriten Protestan

1. Perpecahan Gereja

a. Gereja Lutheran

Keadaan Gereja pada abad XVI sangat jelek. Gereja terlibat dalam banyak urusan duniawi:

Ø Paus menjadi sangat berkuasa dan memegang supremasi, baik dalam urusan Gereja maupun kenegaraan.

Ø Pemilihan Paus yang tidak pantas seperti Paus Alexander VI dan Leo IX.

Ø Terjadi kasus korupsi dan komersialisasi jabatan Gereja.

Ø Banyak pejabat Gereja menjadi pangeran duniawi dan melalaikan tugas rohani mereka

Ø Imam-imam paroki tidak terdidik hidup dengan istri gelap

Ø Sering kali bodoh, tidak mampu berkhotbah dan tidak mampu mengajar umat.

Ø Teologi skolastik menjadi mandul dan masalah dogmatis dianggap sebagai perdebatan tentang hal sepele antara aneka aliran teologis.

Ø Banyak persoalan teologi mengambang dan tidak pasti.

Ø Banyak kebiasaan dalam umat belum seragam.

Ø Iman bercampur takhayul, kesalehan berbaur dengan kepentingan duniawi.

Ø Agama sering merupakan rutin sosial sehari-hari, yang profan dan yang suci bercampur aduk.

Dalam situasi seperti itu, banyak orang yang bermaksud untuk memperbarui hidup Gereja, namun tidak ditanggapi. Kemudian tampillah Martin Luther.

Luther mula-mula menyerang masalah penjualan surat INDULGENSI atau

(surat pengampunan dosa).

Kemudian ia membela beberapa pandangan baru khususnya ajaran tentang “Pembenaran hanya karena Iman(Sola Fide).

Luther menyerang wewenang paus dan menolak beberapa ajaran teologi sebelumnya dengan bertumpu hanya pada Alkitab sesuai dengan tafsiran sendiri.

Luther semula pasti tidak menginginkan perpecahan.

Ia ingin memelopori pembaruan.

Tetapi

Ia terseret oleh arus yang disebabkan oleh,

rasa tidak puas yang umum dalam umat yang mendambakan pembaruan yang bentuknya kurang jelas.

Ajaran-ajaran para teolog yang mendukung perbuatan-perbuatan saleh kini diragukan Luther, seperti :

v Indulgensi

v Stipendia untuk Misa arwah

v Sumbangan untuk membangun Gereja bersama dengan patung-patung yang menghiasinya

v Pajak untuk roma

v Ziarah dan puasa, relilui dan kaul-kaul, semua tidak ditemukan dalam Kitab Suci, maka ditolak oleh Luther.

Luther menegaskan: semuanya itu tidak bermanfaat untuk memperoleh keselamatan. Yang perlu hanya satu: beriman (Sola fide) orang yang percaya dibenarkan Allah tanpa mengindahkan perbuatan baik manusia (sola gratia). Lalu dengan sendirinya orang yang dibenarkan itu akan berbuat baik dengan bebas dan tenang, bukan karena cemas akan keselamatanya.

Sola fide – fide ex audito

Hanya iman”, dan iman karena mendengar itu sudah cukup untuk menjamin keselamatan.

Maka

Tujuh Sakramen tidak penting lagi

Selibat tidak berguna

Hidup membiara tidak berarti

Semuanya iti buatan paus saja untuk mengejar juasa dan untung. Maka imam, membiara dan suster berbondong-bondong meninggalkan biara mereka masing-masing.

Luther didukung oleh banyak kelompok dengan alasan berbeda-beda misalnya

· para bangsawan yang mengingini milik biara

· warga kota yang mendambakan kebebasan berpikir,

· para petani yang ingin lepas dari kerja rodi dan pajak

· para nasionalis yang membenci privilege Roma

· para humanis yang ingin membuang kunkungan teologi skolastik,

· pemerintahan kota-kota kerajaan yang mencium kesempatan memperluas wewenang mereka dengan antusias.

Orang mengira akhirnya pembaruan sungguh-sunguh dimulai juga.

Mula-mula Roma kurang menyadari apa yang terjadi,

kemudian bereaksi salah, sehingga tidak mampu mengarahkannya lagi.

Banyak hal baru dimulai,

namun tidak jarang merupakan perusakan yang lama saja.

Bukan reformasi Gereja yang lama. Tetapi orang sudah menunggu terlalu lama.

Maka ekskomunikasi Luther oleh paus (1520) dan pengucilan oleh kaisar tidak dapat membendung gerakan ini lagi. Roma tidak memahami reaksi dahsyat di Jerman ini dan masih lama bertindak seperti pada abad-abad sebelumnya. Luther lalu mulai juga menyerang umat yang setia kepada Paus. Tuntutannya semakin radikal. Persatuan Gereja tidak dicari lagi, bahkan diboikot. Para bangsawan yang mendukungnya tidak tertarik pada persatuan kembali, karena antara lain milik gerejani yang mereka rampas tidak mau mereka kembalikan. Unsur keagamaan politis dan pribadi di kedua pihak menyulitkan persatuan kembali. Reformasi selesai; umat terpecah belah ke dalam kelompok Katolik, Lutheran, Kalvanis, Aglikan dsb.

b. Gereja Kalvanis

Tokoh reformasi lain adalah Yohanes calvin (1509 – 1564).

Tokoh ini tidak jauh berbeda dengan Luther.

Ia ingin memperbaharui Gereja dalam terang Injil.

Calvin dalam bukunya yang berjudul “Institutio Christianae Religionis” menggambarkan Gereja dalam dua dimensi, yakni:

o Gereja sebagai persekutuan orang-orang terpilih sejak awal dunia yang hanya dikenal oleh Allah

o Gereja sebagai kumpulan mereka yang dalam keterbatasannya di dunia mengakui diri sebagai penganut Kristus dengan ciri-ciri pewartaan Injil dan pelayanan sakramen-sakramen. Pengaturan Gereja ditentukan oleh struktur empat jabatan, yaitu pastor, pengajar, diakon dan penatua.

c. Gereja Anglikan

Anglikantisme bermula pada pemerintahan Henry VII 1509 – 1547. Di Inggris raja Henry menobatkan dirinya sebagai kepala Gereja karena Paus di Roma menolak perceraiannya. Anglikantisme menyerap pengaruh Reformasi, namun mempertahankan beberapa corak Gereja (Uskup, Imam, Diakon) sehingga berkembang dengan warna yang khas.

d. Gereja Katolik

Reaksi dari Gereja Katolik Roma atas gerakan reformasi ini adalah “Kontra – Reformasi” atau gerakan pembaruan Katolik.

Gerakan pembaruan ini dimulai dengan menyelenggarakan konsili Trente. Melalui Konsili Trente (1545 – 1563), Gereja Katolik berusaha untuk

§ menyingkirkan kesesatan-kesesatan dalam Gereja

§ menjaga kemurnian Injil.

§ menegaskan posisi Katolik dalam hal-hal yang disangkal oleh pihak Reformasi, seperti

- soal kitab suci dan tradisi

- penafsiran kitab suci

- pembenaran

- jumlah sakramen-sakramen

- kurban misa

- imamat dan tahbisan

- pembedaan imam dan awam dll

Konsili trente dan sesudahnya menekankan Gereja sebagai penjaga iman yang benar dan utuh, yang ditandai dengan :

Sakramen-sakramen, khususnya ekaristi

yang dimengerti serta dirayakan sebagai kurban sejati.

Gereja bercorak hierakhis yang dilengkapi dengan jabatan-jabatan gerejani dan imamat yang berwenang khusus dalam hal merayakan ekaristi,

melayani, pengakuan dosa,

Gereja yang kelihatan dan ini menjadi jelas dalam lembaga kepausan sebagai puncaknya Gereja mewujudkan diri sebagai persekutuan para kudus lewat penghormatan pada mereka (para kudus) Gereja menghormati Tradisi.

Soal :

1). Manakah ciri-ciri khas Protestantisme sejauh yang kalian ketahui?

2). Sebutkan dan jelaskan persamaan dan perbedaan antara Katolik dan Protestan!

2. Ciri – ciri protestantisme

a. Gereja diadakan oleh rahmat Tuhan, oleh pilihan, sabda, sakramen dan anugrah iman.

b. Gereja yang benar ini tidak kelihatan dan tidak identik dengan gereja-gereja yang kita ketahui anggota dan susunannya

c. Gereja yang kudus adalah persekutuan orang yang benar-benar beriman

d. Gereja memberitakan sabda Allah dengan benar dan melayani sakramen pembaptisan dan perjamuan Tuhan

e. Kitab suci adalah satu-satunya sumber ajaran dan susunan Gereja. Orang diselamatkan karena Kitab Suci (Sola Scriptura).

f. Pembenaran orang dari semula sampai akhir semata-mata rahmat ilahi (Sola Gratia). Tuhan menyatakan orang beriman benar bukan karena ia benar, tetapi karena kebenaran yang lain.

g. Sabda ilahi adalah satu-satunya sarana rahmat yang dapat berbentuk Alkitab, khotbah, sakramen dan pembicaraan rohani.

h. Imamat umum semua orang beriman saja yang diakui, sehingga pendeta dan awam hanya berbeda fungsi.

Ciri-ciri tersebut yang membedakan Protestantisme dari Katolisisme, Ortodokisme, sedangkan Anglikantisme berada di tengah-tengahnya. Di Protestantisme masih terdapat perbedaan pandangan yang luas, karena kurangnya instansi yang dapat mengambil keputusan yang mengikat, maka timbul banyak Gereja Kristen Protestan.

3. Hal-hal yang sama dan yang berbeda antara Gereja Katolik dan Gereja Kristen

Persamaan antara Gereja Katolik dan Gereja Protestan jelas sangat banyak dan menyangkut hal-hal yang sangat fundamental, karena berasal dari Yesus Kristus yang diakui oleh keduanya

Katolik

Protestan

Tekanan ada pada sakramen dan pada segi sakramen dari karya keselamatan Allah

Tekanan pada pewartaan sabda dan pada segi misteri karya Allah

Mementingkan kurban (Ekaristi).

Terpusat pada pewartaan

Hubungan dengan Gereja menentukan hubungan dengan Kristus

Hubungan dengan Kristus menentukan hubungan dengan Gereja

Gereja bersifat hierarkis

Segala pelayanan gerejawi adalah ciptaan manusia

Kitab suci di baca dan dipahami dibawah pimpinan hierarki

Setiap orang membaca dan mengartikan Kitab Suci

Jumlah Kitab Suci 73, termasuk Deuterokanonika, yaitu : 1,2 Makabe, Sirakh, Kebijaksanaan, Tobit, Yudith dan Barukh

Jumlah Kitab Suci 66, tidak termasuk Deuterokanonika

Ada 7 sakramen

Ada 2 sakramen, yaitu baptis dan perjamuan

Ada devosi kepada para kudus

Tidak menerima devosi kepada para kudus

Untuk menghindari kesalahpahaman maka diadakan dialog dan kerjasama antar sesama Gereja Kristus, dilakukan dengan gerakan yang bernama gerakan Ekumene yaitu kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk menanggapi bermacam-macam kebutuhan Gereja dan berbagai situasi dalam rangka mendukung kesatuan umat Kristen, misalnya :

- upaya untuk menghindari kata-kata, penilaian dan tindakan yang ditinjau dari sudut keadilan dan kebenaran tidak cocok dengan situasi saudara-saudari yang terpisah, dan karena itu mempersukar hubungan-hubungan dengan mereka

- pertemuan-pertemuan umat kristen dari berbagai gereja, dialog terutama dialog kehidupan (hidup rukun dengan sesama umat Kristen) dan dialog karya ( berkarya bersama demi membantu kesejahteraan bersama)

- menggalang kerjasama demi kesejahteraan umum ; Aksi bersama untuk membantu bencana alam

- doa bersama dan ibadat bersama

B. Dialog dengan umat Islam

Untuk mengakrabkan hubungan dengan umat Islam dan membangun dialog dan kerjasama demi kepentingan bersama ada baiknya kita mengenal beberapa pokok agama Islam yang sangat penting.

1. Islam dan Umat Islam

Islam (bahasa arab) berarti penyrahan diri sepenuhnya kepada Allah, masuk ke dalam suasana damai, sejahtera dan hubungan serasi, baik antar sesama manusia maupun manusia dengan dan Allah. Mereka mengimani bahwa agama Islam seluruhnya secara lengkap, sebagai suatu sistem, berasal dari Allah sendiri yang mewahyukannya kepada Nabi Muhammad dengan perantaraan malaikat jibril.

2. Tauhid, nama-nama dan sifat-sifat Allah

Islam merupakan agama monoteisme degan tekanan yang amat kuat pada Allah yang maha besar (Allahu akbar). Syrik atau mensyarikatkan Allah, berarti menempatkan sesuatu, betapapun kecilnya di samping atau sejajar dengan Allah. Syrik merupakan dosa yang terbesar.

3. Iman Islam

Kesaksian pokok iman Islam dirumuskan dalam kalimat syahadat yang terdiri atas dua kaimat (karena itu dinamakan juga dua kalimat syahadat). Yang pertama kesaksian atas Allah yang Maha Kuasa, sedangkan yang kedua kesaksian atas Muhammad sebagai rasul Allah. Kalimat ini diucapkan pada waktu orang menjadi muslim. Syahadat1 akan Allah yang Maha Kuasa ini merupakan salah satu dari enam rukun iman dalam Islam. Kelima rukun iman lainnya adalah percaya pada malaikat2, Kitab Suci3, Rasul3, hari kiamat4 dan takdir ilahi5.

Islam mengajarkan bahwa dalam kurun waktu tertentu Allah memberikan wahyuNya kepada manusia tertentu dengan perantaraan malaikat Jibril. Wahyu yang diberikan kepada para nabi berupa sebuah Kitab Suci yang merupakan kutipan langsung dari induk Kitab Suci yang tersimpan di surga. Allah memberikan Al-Quran kepada segenap umat manusia melalui Muhhamad, dalam bahasa Arab dan merupakan Kitab Suci terakhir dan tersempurna dari segala kitab yang pernah ada.

Kedudukan Al-Quran dalam kehidupan umat Islam sangatlah sentral, melebihi kedudukan Muhammad sendiri. Karena itu Al-Quran sangat dihormati. Membacanya pun merupakan suatu ibadat yang sangat mendatangkan pahala, tidak hanya bagi yang membacanya tapi juga bagi yang mendengarkannya. Dalam Al-Quran disebutkan juga berbagai tokoh dari perjanjian lama. Isa bin Maryam dengan panjang lebar dikemukakan sebagai seorang nabi yang istimewa, lahir melalui mukjizat. Tanpa ayah, mengajar dan membuat banyak mukjizat. Ia pun terberkati, kudus, murni, rasul Allah, jalan orang saleh, pengantara, bahkan disebut sebagai Kalimat Allah dan Roh Allah. Akan tetapi Dia bukanlah Allah. Maria diceritakan berkaitan dengan Isa al Masih bi Maryam. Bagian Al-Quran yang memuat hal ini dinamakan surah al-Maryam.

4. Ar-kan al – Islam / lima rukun Islam

Sebagai orang muslim sikap yang tepat bagi seorang dihadapan Allah adalah taqwa dan takut kepada Allah. Maka dalam Islam dikenal dengan lima rukun Islam sebagai wujud runduk dihadapan Tuhan. Lima rukun Islam iru adalah : syahadat, sholat lima waktu, saum (puasa) zakat, dan haji.

5. Al Ahkam al Khamsa : Hukum Islam

Tujuan hidup manusia adalah mencari ridha ilahi, mencari perkenanan Allah, hidup sedemikian rupa sehingga Allah tidak marah, melainkan berkenan. Perbuatan yang berkenan disebut dengan halal, sdangkan yang membuat Allah marah disebut dengan haram. Dalam Islam juga mengenal lima hukum Islam, yaitu :

a. Wajib atau Fardh : harus dijalankan

b. Sunnah atau Mustahab : sebaiknya dilakukan

c. Mubah atau Jaiz : diperbolehkan

d. Makruh : sebaiknya tidak dilakukan

e. Haram : dilarang

Halal haramnya sesuatu dapat diketahui dari Al-Quran sendiri. Bila tidak ada didalam Al-quran, diaculah pada sumber yang kedua yaitu Sunnah Nabi, yakni perkataan, tingkah laku, dan perbuatan nabi Muhhamad sendiri. Sunnah Nabi dikumpulkan dalam kitab-kitab yang disebut Hadis berarti tradisi, tetapi di sini hanyalah tradisi atau adat kebiasaan Muhammad itu sendiri.

6. Tasawwuf : Mistik dalam Islam

Dalam sejarah perkembangan umat Islam, ilmu Fiqh (hukum Islam) menempati peranan yang utama. Karena terlalu menekankan hukum muncullah penghayatan keagamaan yang legalitas. Hubungan dengan Allah menjadi kering, sehingga muncullah gerakan mistik dalam umat Islam dan cara penghayatan keagamaan ini terkenal dengan nama tasawwuf, sedangkan orang yang menjalankan cara hidup ini disebut sufi. Hampir semua wali dari wali songo yang menyebarkan Islam di pulau jawa adalah orang-orang sufi.

7. Ajaran agama Islam

a. Surat Al Baqarah 62

Dalam hubungannya dengan agama lain, Islam mempunyai sikap dasar toleransi yang tinggi. Misalnya dalam surat Al Baqarah 62 disebutkan

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman

dan orang Yahudi dan Nasrani dan Kaum shobiin itu

adalah orang-orang yang percaya kepda Allah, hari kiamat dan beramal soleh maka mereka mendapat pahala disisi Tuhannya dan tidak ada ketakutan bagi mereka dan juga tidaklah mereka merasa patah hati”

b. Surat Al Maidah 83

Dalam surat Al-Maidah juga disebutkan :

“Dan sesungguhnya kamu akan mendapatkan orang-orang yang paling dekat rasa kasih sayangnya kepada orang-orang mukmin ialah mereka yang menyatakan dirinya : kami adalah orang orang Nasrani”

Dalam Islam juga ada keyakinan bahwa tidak ada paksaan dalam hal memeluk agama. Bahkan nabi Muhammad SAW sendiri telah banyak memberi contoh bagaimana ia menghormati dan menyanyangi orang yang beragam lain.

8. Ajaran Katolik tentang sikap kita terhadap Islam

Dalam dekrit konsili Vatikan II, tentang hubungan Gereja dengan agama-agama bukan Kristen (Nostra Aetate Art 3), sikap Gereja Katolik terhadap Islam dirumuskan sebagai berikut

“Gereja juga menghargai umat Islam, yang menyembah Allah satu – satunya, yang hidup dan berdaulat, penuh belas kasihan, mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, yang telah bersabda kepada umat manusia. Kaum Muslim berusaha menyerahkan diri dengan segenap hati kepada ketetapan-ketetapan Allah juga yang bersifat rahasia, seperti dahulu ketetapan – ketetapan Allah juga yang bersifat rahasia, seperti dahulu Abraham – iman Islam dengan suka rela mengacu kepadanya – telah menyrahkan diri kepada Allah. Memang mereka tidak mengikuti Yesus sebagai Allah, melainkan menghormatiNya sebagai nabi. Mereka juga menghormati Maria BundaNya yang tetap perawan, dan pada saat –saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya. Selain itu mereka mendambakan Hari Pengadilan, bila mereka juga menjunjung tinggi kehidupan susila, dan berbakti kepada Allah terutama dalam doa, dengan memberi sedekah dan berpuasa. Dan bersama – sama dengan umat lain mengembangkan keadilan sosial bagi semua orang, nilai-nilai moral, maupun perdamaian dan kebenaran.

9. Dialog dengan Islam

Bentuk – bentuk dialog

a. dialog kehidupan

dialog kehidupan dalam masyarakat dengan berdampingan dan bertetangga dengan sesama, untuk mencapai hidup rukun dan sejahtera saling bertegur sapa.

b. dialog karya

dialog dimana karya dan usaha kita diperuntukan demi kepentingan umum dan kemanusiaan. Contoh aksi sosial.

c. dialog teologis ( doktrin)

dialog tentang ajaran agama yang mengarah kepada kebenaran dan keselamatan

d. dialog iman

dialog dimana orang saling mensharingkan kesaksian hidup sebagai seorang beriman, yang apat meneguhkan.

10. Menghilangkan rasa curiga dan membangun persaudaraan sejati

a. Hal-hal yang menghambat pelaksanaan dialog : curiga, isue kristenisasi dan islamisasi, menutup diri dan menganggap paling baik agamanya.

b. Usaha yang dapat dilakukan : membuka diri, silahturahmi, bahu-membahu, saling menghormati dll.

11. Agama Islam

Alquran. Kalam (perkataan) Allah SWT yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya (QS 26 : 192 – 195). Alquran diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Ayat pertama yang diturunkan ialah Al’Alaq: 1-5 dan diturunkan ketika nabi SAW sedang berkhalwat di gua Hira (Mekah) pada tanggal 17 ramadhan tahun ke 41 dari kelahiran nabi SAW (tanggal 6 Agustus 610 M). Turunnya ayat pertama itu disebut Nuzulul Quran. Ayat terakhir yang diturunkan Alah ialah surat Al-Maaidah ayat 3, diturunkan ketika nabi SAW sedang menunaikan ibadah haji (Wukuf di Arafah) pada tanggal 9 Zulhijah tahun ke 10 Hijriah (Maret 632 M).

Alquran terdiri dari 30 Juz (bagian), 114 surat yakni terbagi menjadi surat Makkiah sebanyak 19/30 dari alquran dan surat Madaniah sebanyak 11/30 dari hukum-hukum, tadzkir, sejarah dan dorongan untuk berpikir. Adapun kandungan ajaran Alquran secara garis besar adalah sebagai berikut :

a. Aqidah

Yaitu kepercayaan yang wajib dimiliki setiap umat manusia di dunia. Aqidah yang diajarkan oleh alquran adalah Aqidah tauhid yaitu keyakinan tentang kemahaesaan Allah SWT Tuhan pencipta alam semesta dengan segala isinya.

b. Ibadah

Kata ibadah berarti taat, menurut, mengikut dan tunduk. Ibadah ialah segala ketaatan yang dikerjakan untuk mencapai keridaan Allah dan mengharap pahalaNya di akhirat. Pokok-pokok peribadahan dalam islam adalah rukun Islam yang lima yakni : mengucap dua kali syahadat, mengerjaan salat, membayar zakat, berpuasa di bulan ramadhan dan menunaikan haji jika mampu.

c. Akhlak

Tujuan diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir adalah untuk menyempurnakan akhlak umat manusia.

d. Hulum-hukum

Hukum-hukum yang terkandung dalam alquran antara lain :

- Jinayat

Peraturan yang berhubungan dengan tindak kriminal seperti membunuh, mencuri, berzina dll.

- Muamalat

Berkaitan dengan hukum perdata seperti jual beli, pinjam meminjam, ijarah, qiradh dll

- Munakahat

Berhubungan dengan perkawinan, misalnya tentang mas kawin, thalaq (perceraian) rujuk dll.

- Faraidh

Peraturan tentang cara-cara pembagian harta pusaka

- Jihad

Peraturan perang, seperti tawanan dan harta rampasan

e. Tadzir (peringatan)

?

f. Sejarah atau kisah-kisah

?

Dorongan untuk memikirkan alam semesta dan segala isinya

C. Dialog dengan umat Hindu

Dalam agama hindu terdapat banyak aliran dan kelompok. Salah satunya yang ada di Indonesia, sejak Mahasabda Hindu Dharma Indonesia (PHDI) tahun 1993, disebut agama Hindu Dharma.

Beberapa pemahaman tentang agama Hindu

1. Ibadat

Ibadat dalam agam hindu pada umumnya, unsur pokok penghayatan agama Hindu Dharma muncul dalam bentuk ibadat, khususnya berupa upacara-upacara harian yang dilaksanakan di tempat-tempat dan pada saat-saat yang berkaitan erat dengan irama hidup manusia setiap hari, seperti disekitar rumah tinggal, sumber-sumber air, persawahan, pada waktu matahari terbit dan matahari terbenam, serta waktu-waktu penting lainnya. Hal yang langsung berhubungan dengan ibadat adalah bangunan-bangunan pura yang tidak hanya merupakan tempat upacara ibadah dilaksanakan tetapi juga menjadi pusat kebudayaan dan hidup sosial.

2. Kitab-kitabnya

Dalam agama Hindu Dharma mengenal kitab-kitab Weda, Usana Bali dan juga Upanisad. Isi tulisan suci ni beraneka ragam, tetapi bagian yang terbesar berupa doa dan himne, juga ajaran mengenai ALLah (Brahman), dewa-dewa, alam dan manusia. Jaran-ajaran tersebut tidak mengkat secara dogmatis, sehingga ada beraneka ragam aliran dan pandangan dalam ajaran Hindu.

3. Ajaran yang pokok

Yang menjadi tujuan pokok hidup menusia menurut Hindu Dharma adalah Moksa, yaitu pembebasan dari lingkaran reinkarnasi yang tak habis-habisnya (samsara). Pembebasan atau moksha ini dapat dicapai melalui tiga jalan (tri marga), yaitu : 1Karma – marga, orang ingin mencapai moksha dengan melakukan karya, askse badani, yoga, tapa, ketaatan pada aturan-aturan kasta. 2. Jnana-marga, yaitu penyucian diri guna mencapai moksha dilakukan dengan jalan askese budi, mengheningkan cipta dalam meditasi, dengan tujuan semakin menyadari kesatuan dirinya dengan sang Brahma. Dan 3 Bhakti –marga yaitu orang menyucikan diri dengan penyerahan diri seutuhnya enuju pertemuan dalam cita kasih dengan Tuhan.

4. Kasta-kasta

Agama Hindu memang mengenal pembagian masyarakat menjadi empat kasta (caturwarna); brahmana, ksatria (keduanya adalah kasta bangsawan, rajawi), waiseya (petani, prajurit dan pedagang) dan kasta sudra / jaba 9(rakyat jelata). Sebenarnya diluar keempat kasta ini masih ada kelompok kelma yang disebut paria, yakni mereka yang tersisih, tak mempunyai tempat sosial, marginal dan terbuang.

5. Hari raya

Hari raya nyepi merupakan hari besar keagamaan. Kendati hari nyepi ini jatuh pada pergatian tahun baru saka, hari tersebut bukanlah hari mengadakan perayaan pesta, melainkan hari untuk menyucikan dan memperkuat diri terhadap pengaruh roh-roh jahat. Pada hari raya nyepi Hindu dilarang menyalakan api, melakukan pekerjaan, berpergian, dan melangsungkan hubungan seks. Selain nyepi ada hari raya galungan (yang jatuh pada hari rabu kliwon) dan wuku dungulan (setiap 210 hari sekali). Tujuannya memohon ke hadapan Ida sanghyang Widhi, Bhatara – Bhatari, dan para leluhur agar pemujanya dianugerahi keselamatan dan kesejahteraan.

D. Dialog dengan umat Budha

Beberapa pemahaman tentang agama Budha

1. Gautama Sidharta Pendiri Agama Budha

Agama Budha berasal dari Gauama Cakyamuni (554 – 478), seorang pangeran yang dibesarkan dan dididik dalam lingkungan agama Hindu di India Utara. Pertemuannya dengan kemewahan kehidupan istana yang dinikmatinya, mendorong dia untuk meninggalkan semua kemewahan tersebut dan mengundurkan diri untuk bertapa di hutan di bawah sebuah pohon yang kemudian diberi nama pohon Bodhi. Berkat pemusatan cipta dan pikiran, akhirnya dia memperoleh pencerahan, penerangan (bodhi). Sebagai seorang budha (yakni seorang yang telah memperoleh bodhi, pencerahan, penerangan) dia mengkotbahkan jalan baru tersebut guna memperoleh kebebasan dari lingkaran hukum karmasamsara (lingkaran reinkarnasi yang ditentukan oleh perbuatan atau karma masing-masing orang selama hidupnya). Ternyata dengan usaha sendiri, seseorang dapat terbebas dari karmasamsara; hal ini tidak ditentukan oleh kedudukannya dalam kasta tertentu sebagaimana diajarkan oleh agama Hindu.

2. Inti Ajaran Agama Budha

Inti ajaran Agma Budha trcantum dalam Catur Arya Satya, yang berarti empat kasuyatan atau kebenaran Mulia, yaitu :

a. Dukha – Satya, yaitu Hidup dalam segala bentuk adalah pendertiaan

b. Samudaya – Satya, yaitu Penderitaan disebabkan karena manusia memiliki keinginan dan nafsu

c. Nirodha Satya, yaitu penderitaan itu dapat dilenyapkan (moksya) dan orang mencapai nirvana (kebahagiaan) dengan membuang segala keinginan dan nafsu

d. Marga – Satya, yaitu jalan untuk mencapai pelenyapan penderitaan sehingga dapat masuk dalam nirvana adalah delapan jalan utama (asta – arya – marga), yaitu 1keyakinan yang benar, 2pikiran yang benar, 3perkataan yang benar, 4perbuatan yang benar, 5penghidupan yang benar, 6daya upaya yang benar, 7perhatian yang benar, dan 8semedi yang benar.

Dalam hukum karmasamsara, manusia terikat oleh perbuatannya (karma) pada roda kehidupannya (cakra). Dia lahir hinggs kematiannya, manusia berpindah-pindah tempat pada berbagai alam dan ruang, yakni KAMALOKA (alam indera dan nafsu), RUPALOKA (alam tanggapan) dan ARUPALOKA (alam bebas dari keinginan, nafsu, dan pikiran. Dengan menjalani Marga – Satya, orang dapat mencapai penerangan tertinggi (bodhi), yakni bila jiwa, batin atau diri manusia secara sempurna dibebaskan dari segala ikatan ketiga ilusi benar tentang adanya roh, diri dan dunia, karena ketiga-tiganya sebebnarnya adalah maya atau ilusi belaka. Dengan demikian, orang mencapai kebahagiaan (suka) keamanan (bahaya) dan kedamaian (shanty) yang olehnya ketiga ilusi besar taaadi diganti dengan tiga kebenaran, yakni tanpa diri (anatman), tiada apa-apa (anitya) dan kekosongan sempurna (sunya). Inilah yang dinamakan nirvana: kelenyapan diri yang total. Inilah jati segala-galanya dan merupakan kebahagiaan sempurna.

Dalam Budah trdapat tiga aliran pokok: yaitu

a. Tryana, yaitu Theravada, di mana penganut-penganutnya mencari keselamatan secara individual.

b. Mahayana, maksudnya orang yang sudah memperoleh penerangan tertinggi menunda saat mencapai nirvana guna menolong orang lain mencapai tingkat ini.

c. Wajrayana (kendaraan intan), artinya Budha dipandang sebagai dhat (pribadi yang gemilang bagaikan intan) yang menjadi asal dan tujuan hidup manusia.

3. Hari raya umat Budha yang terpenting adalah WAISAK, pesta peringatan kelahiran, pencerahan dan kematian Budha.

E. Dialog dengan umat Khong Hu Cu

1. Pendirinya

Khonghucu adalah nabi dan pendiri agama Khonghucu. Ia lahir di kota Tsow di negeri Lu di daratan Cina. Ia ditinggal bapaknya waktu ia masih berusia 3 tahun dan pada usia 26 tahun ibunya juga meninggal dunia. Sejak kecil ia suka berdoa. Dalam permainan dengan teman sebayanya, ia suka memerankan diri sebagai seorang yang memimpin doa. Pada masa mudanya, ia sangat berhasil dalam tugasnya di dinas pertanian dan pertenakan. Ia berhasil menciptakan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur. Khonghucu tumbuh menjadi seorang yang jujur, hidup sederhana dan suka memberi nasihat orang lain. Ia dikenal sebagai guru dn pemimpin yang bijaksana. Ajaran-ajaran Konghucu terus dipelihara oleh pengikutnya dan dihayati secara pribadi sebagai jalan hidup.

2. Agama Khong Hu Cu di Indonesia

Agama konghucu pada zaman pemerintahan Presiden Soekarno diakui sebagai agama resmi di Indonesia. Karena politik pemerintahan ORBA, agama konghucu tidak diakui sebagai agama yang resmi diakui pemerintah Indonesia. Baru pada pemerintahan Abdulrahman Wahid, agama Konghucu mendapat angun segar kembali. Kebijaksanaan Presiden Abdularahman Wahid itu juga diteguhkan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri. Imlek (hari raya umat Konghucu/hari pergantian tahun/ tahun baru cina) ditetapkan sebagai hari libur nasional.

3. Inti Ajaran Khong Hu Cu

Konghucu sangat memetingkan ajaran moral. Jika setiap orang dapat mengusahakan keharmonisan dengan sesama, dengan alam dan dengan Tuhan maka akan tercipta perdamaian Allah. Tujuan hidup yang dicita-citakan dalam konghucu adalah menjadi seorang kuncu (manusia budiman). Seorang Kuncu adalah orang yang memiliki moralitas tinggi yang mendekati moralitas sang Nabi (Konghucu). Agama khonghucu sangat menghormati arwah leluhur. Tuhan yang Mha Esa disebut Tuhan.

Kerjasama antar umat Beragama membangun persaudaraan sejati

  1. Fungsi agama
    1. Mewartakan keselamatan, semua agama mewartakan dan menjanjikan keselamatan, bukan bencana. Karena mewartakan dan menjanjikan kesalamatan itulah, maka manusia memeluk suatu agama. Manusia mendambakan keselamatan.
    2. Mewartakan arti hidup

Agama memberikan pandangan hidup dan meyakinkan penganutnya untuk menghayati pandangan hidup itu. Agama memberi jawabanatas pertanyaan hidup, dari mana asal hidup manusia, apa makna hidup manusia, apa tujuan hidup manusia. Menghayati hidup menurut agamanya akan membuat menusia bahagia dan selamat

    1. Mengajarkan cara hidup

Semua agama mengajarkan kepada para penganutnya untuk hidup baik, hidup beretika dan hidup bermoral; hidup yang baik akan membahagiakan dan menyelamatkan.

Evalusi :

  1. Apa yang kamu ketahui tentang agama kristen dan katolik? Termasuk isi ajaran agamanya.
  2. Apa yang kamu ketahui tentang isi ajaran agama hindu, budha, dan khonghucu?
  3. Sebutkan berbagai fakta kerusuhan antar pemeluk agama (3)!
  4. Sebutkan sebab-sebab kerusuhan antar pemeluk agama! (3)
  5. Sebutkan akibat kerusuhan antar pemeluk agama! (3)
  6. Sebut dan jelaskan fungsi dari agama!
  7. Jelaskan tentang peristiwa pecahnya Gereja! Jelaskan pula maksud dari reformasi Gereja!

Lembar Monitoring :

1. Dialog dengan agama Kristen dan Katolik

P.e.r.p.e.c.a.h.a.n G.e.r.e.j.a

Disebabkan oleh :

___________________________________________________________________________________


________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________


Reformasi Gereja

Oleh :_______________________

Tuntutan yang diinginkan

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Muncul

Protestan

Katolik

Ciri - Cirinya_______________________

__________________________________

__________________________________

__________________________________

__________________________________

__________________________________

__________________________________

__________________________________

__________________________________

__________________________________

Ciri-cirinya_________________________

__________________________________

__________________________________

__________________________________

__________________________________

__________________________________

__________________________________

__________________________________

__________________________________

__________________________________

Gereja berbenah

Dengan mengadakan kegiatan - kegiatan Ekumene

Arti Ekumene : _____________________________________________________

_____________________________________________________

Contoh kegiatan Ekumene :

  1. ____________________________________________________
  2. ____________________________________________________
  3. ____________________________________________________

Sholat 5 waktu

5 rukun Islam

5 rukun Iman

5 hukum Islam

1

1

1

1

2

2

2

2

3

3

3

3

4

4

4

4

5

5

5

5


2. Beri tanggapan tentang agama – agama yang ada di Indonesia!

3. Dari Pemahaman Anda, apa yang menjadi fungsi dari sebuah agama! (sebutkan 3 fungsi)

4. Buatlah slogan / simbol untuk mencipatakan perdamaian sejati umat beragama di Indonesia!

5. Carilah segi – segi positif dari masing-masing agama! (masing-masing 3)


MEMBANGUN MASYARAKAT YANG DIKEHENDAKI TUHAN

MENJADI WARGA NEGARA YANG SADAR HUKUM

A. Arti Hukum

  • Hukum adalah sebagai peraturan yang menentukan bagaimana seharusnya tingkah laku seseorang dalam masyarakat (UU yang diadakan manusia).
  • Hukum adalah keseluruhan tata hukum yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat.Sesuai dengan norma

B. Tujuan Hukum

o Menegakan keadilan.Keadilan adalah jiwa hukum.

o Menciptakan suasana yang harmonis dalam masyarakat.

C. Fungsi Hukum

  • Menyalurkan kuasa atau wewenang untuk mengatur tingkah laku manusia sehingga hidup tertib.
  • Menjamin kebebasan yang tertib,kebebasan yang bertenggang rasa,yang bertanggungjawab.
  • Menjamin ketertiban dalam kebebasan.
  • Membangun pribadi yang baik
  • Menunjang kebebasan manusia.

D. Ciri –Ciri Negara Hukum

  • Kekuasaan tidak dipegang oleh satu tangan /lembaga.
  • Ada jaminan hak asasi dan hak sipil.
  • Kekuasaan administrasi negara dan pengadilan terikat pada hukum yang berlaku.
  • Ada jaminan bantuan hukum bagi setiap warga.

E. SADAR HUKUM?

Sadar hukum berarti tunduk kepada hukum dan menuntut pelaksanaannya tanpa pengecualian

F. CARANYA?

  • Membuka mata,telinga dan hati untuk berbagai pelanggaran hukum di sekitar kita.
  • Belajar untuk lebih mengenal hukum.
  • Menaati hukum yang berlaku

G. Sikap Yesus Terhadap Hukum

  • Mat 5:17-43. Yesus menuntut agar semua orang Yahudi menaati Hukum Taurat sebagai hukum yang baik dan menyelamatkan.
  • Memandang setiap hukum taurat dengan hukum kasih.

H. EVALUASI

  • Jelaskan hubungan antara peraturan dan kebebasan!
  • Mengapa kesadaran terhadap hukum sangat diperlukan?
  • Berilah penilaian terhadap hukum/peraturan di sekolah anda!

PERSIAPAN PERKAWINAN

A. Arti dan Makna Perkawinan

1. Pandangan Traditional

Perkawinan pada umumnya merupakan suatu “ikatan”, yang tidak hanya mengikat seorang laki-laki dengan seorang wanita, tetapi juga mengikat kaum kerabat si laki-laki dengan kaum kerabat si wanita dalam suatu hubungan tertentu

2. Pandangan Hukum (Yuridis)

Perkawinan merupakan suatu “Perjanjian” seorang pria dan wanita saling berjanji untuk hidup bersama, di depan masyarakat agama dan masyarakat negara.

3. Pandangan Sosiologi

Perkawinan merupakan suatu “Persekutuan Hidup”. Dalam lingkungan hidup ini, suami dan istri dapat mencapai kesempurnaan atau kepenuhan sebagai manusia, sebagai bapak dan sebagai ibu.

4. Pandangan Antropologis

Perkawinan sebagai suatu “Persekutuan Cinta”. Hidupperkawinan dimulai dari cinta dan akan berkembang atas dasar cinta.

5. Pandangan Agama-Agama

a. Pandangan Agama Islam

Nikah adalah hidup bersama antara suami istri, yang mengadakan ikatan lahir dan batin dalam hubungan yang sah dalam terang hukum agama atau undang-undang yang berlaku (Amir Taat Nasution)

b. Pandangan Agama Katolik

Perkawinan adalah suatu sakramen, suatu peristiwa di mana Allah bertemu dengan suami istri itu.

B. Tujuan Perkawinan

1. UU Perkawinan RI : Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga bahagia, tetap dan sejahtera.

2. Dalam tradisi Gereja, KHK, kanon 1055: Tujuan perkawinan adalah untuk memenuhi panggilan Tuhan, memperoleh kesejahteraan suami istri, dan kelahiran serta kesejahteraan anak

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan hidup bersama sebagai suami istri pada umumnya adalah 1membantu satu sama lain, dengan saling memberikan dan mendapatkan pengertian dengan mengalami perkembangan berkat yang lain. 2. membantu satu sama lain dan membiarkan diri dibantu oleh pasangan dalam perjalanan hidup menuju kebahagiaan di dunia ini dan di akhirat.

Di dunia : dengan mengalami diri sebagai orang yang bermanfaatbagi yang lain, dengan memberikan dan mendapatkan pengertian, denganmengalami perkembangan berkat yang lain

Di akhirat : dengan bersatu denga Yang Mahabaik karena menjadi teman hidup yang setia.

C. Perkawinan sebagai Sakramen

Sakramen artinya tanda. Perkawinan sebagai sakramen artinya perkawinan sebagai tanda;

1. Tanda Cinta Allah

Dalam sakramen perkawinan, suami adalah tanda kehadiran Allah untuk mencintai sang istri dan istri menjadi tanda cinta dan kebaikan Allah bagi sang suami. Mereka dipilih untuk menjadi utusan atau tangan Tuhan. Melalui suami istri Tuhan hadir menolong, menguatkan dan membahagiaakan pasangannya. Suami istri melakukan dan mengikrarkan janji dihadapan Tuhan dan umat beriman, itulah yang akan mereka teruskan selama hidup perkawinan mereka saling menyempurnakan atau saling menguduskan sebagai anak Allah.

2. Tanda Cinta Kristus kepada GerejaNya

Perkawinan Kriatiani menjadi gambaran dari hubungan cinta yang lebih mulia dari hubungan cinta yang mulia yaitu persatuan hidup Kristus dengan umatNya. Santo Paulus berkata, “Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diriNya baginya untuk menguduskannya.. .”

Jadi dapatlah kita menarik kesimpulan: cinta kasih suami istri di dukung oleh kesatuan Gereja, tetapi kesatuan yang berlangsung dalam perkawinan Kristiani.

D. Sifat-Sifat Perkawinan Sakramental

1. Monogami

Dalam perkawinan kristiani seorang suami harus menyerahkan dirinya seutuhnya kepada istrinya dan sebaliknya dan tidak boleh terbagi kepada pribadi-pribadi yang lain.

2. Tak terceraikan

Perkawinan itu bersifat tetap, hanya maut yang dapat memisahkan keduanya. “… apa yang telah disatukan Allah janganlah diceraikan manusia….”

E. Tantangan dan Kesulitan Dalam Perkawinan

1. Tantangan yang bersifat dari dalam

a. Kebosanan dan kejenuhan

b. Perbedaan Pendapat

c. Ketakserasian dalam hubungan Seksual

d. Perzinahan / perselingkuhan

e. Kemandulan

2. Tantangan yang bersifat dari luar

a. Pengaruh-pengaruh negatif

- Banyaknya pengaruh kawin cerai di dalam masyarakat

- Suasana dan kebiasaan berpoligami, atau punya WIL/PIL

- Cinta bebas dan pelacuran dalam berbagai bentuk semakin meluas

- Media massa dan sarana-sarana yang bersifat pornografis

b. Masalah-masalah lain yang tak langsung

- Keadaan ekonomi rumah tangga yang morat-marit

F. Persiapan Perkwainan

Pacaran dan pertunangan hendaklah dilihat sebagai masa persiapan dekat dan akhir, yang bukan saja digunakan untuk memadu cinta, tapi juga untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk memasuki jenjang perkawinan. Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah :

1. Menyadari Perkawinan dan hidup keluarga sebagai karier

Perkawinan sungguh merupakan karier yang terpenting, selain dibutuhkan kesungguhan berusaha dan ketekunan dan niat yang kuat untuk berhasil, sebelumnya juga diperlukan persiapan yang matang.

2. Memahami hukum sipil dan hukum Gereja tentang perkawinan

a. Ketentuan hukum sipil

UU perkawinan menegaskan bahwa suatu perkawinan adalah sah jika dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaan. Sealin itu peristiwa pernikahan tersebut harus dicatat menurut peraturan yang berlaku.

b. Ketentuan hukum Gereja

Perkawinan sah jika calon suami istri memberikan persetujuan mereka untuk hidup bersama sebagai suami istri di hadapan seorang imam dan duaorang saksi. Syarat-syarat kesahan suatu pernikahan misalnya adalah sebagai berikut :

- Persetujuan itu diberikan secara bebas dan ikhlas

- Pria paling kurang berumur 16 tahun dan wanita 14 tahun

- Tidak menderita impotensi

- Salah satu dari pasangan atau kedua-duanya tidak terikat oleh perkawinan dengan orang lain atau tahbisan dan kaul

- Keduanya tidak mempunyai hubungan darah dalam garis lurus

- Tidak terlibat pembunuhan suami atau istri lama untuk perkawinan baru

3. Memilih pasangan yang benar dan baik

Yang perlu diperhatikan dalam memilih pasangan sejati adalah :

a. Kita hendaknya memilih pasangan yang sungguh mencintai kita dan yang kita cintai, dengan cinta yang sungguh pribadi. Menerima pasangan apa adanya, dengan segala keunggulan dan kekurangannya.

b. Sifat dan karakter dari pasangan kiranya perlu diperhatikan. Selain baik, alangkah baiknya kalau bersifat komplementer, bisa saling melengkapi dan mengisi.

c. Kesehatan jasmani dan jiwani terjamin

d. Usia yang agak sepadan

e. Pendidikan yang tidak terlalu berbeda jauh.

f. Sebisa mungkin berkeyakinan dan iman yang sama

Syarat lain yang perlu diperhatikan

g. Apakah sejarah masa lampau danlatar belakang keluarga pasangan perlu diperhatikan?

4. Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan

a. Sebaiknya salah satu dari pasangan sudah memiliki pekerjaan yang dapat menjadi jaminan untuk memperoleh rezeki.

b. Sebaiknya pasangan yang akan menikah sudah memiliki rumah, walaupun rumah kontrakkan, dari pada tinggla bersama orang tua.

c. Sebaiknya calon pasangan memiliki tabungan yang cukup untuk memulai hidup sebagai keluarga.

PANGGILAN HIDUP BERKELUARGA

Komunikasi

1. Faktor- faktor komunikasi

a. Citra diri

b. Citra pihak lain

c. Kondisi

2. Komunikasi yang mengena

Hal yang perlu diperhatikan supaya komunikasi dapat mengena

a. Mendengarkan

Mendengarkan adalah suatu komunikasi harus dilakukan dengan pikiran dan hati serta segenap indera yang diarahkan kepada si pembicara.

b. Keterbukaan

Orang yang senantiasa tumbuh sesuai dengan zaman adalah orang yang terbuka untuk menerima masukan dari orang lain, merenungkannya dengan serius dan mengubah diri bila perubahan itu dianggapnya sebagai pertumbuhuan ke arah kemajuan.

Keterbukaan dalam berkomunikasi untuk menuju pertumbuhan melibatkan juga perasaan, seperti kecemasan, harapan, kebanggaan dan kekecewaan.

c. Sikap percaya

Kepercayaan adalah salah satu sikap yang paling dibutuhkan dalam komunikasi hidup perkawinan. Kalau orang tidak mempercayai teman hidupnya, ia tidak akan bersikap terbuka dan mau mendengarkan karena sikap itu bisa menjadi bumerang yang dapat mencelakakan dirinya. Kepercayaan berarti menyerahkan diri dan masa depan kita ke dalam tangan teman hidup kita.

3. Rintangan – rintangan komunikasi

Komunikasi adalah suatu usaha manusia dalam hidup pergaulan untuk menyampaikan isi hati dan pikirannya serta untuk memahami pikiran dan isi hati orang lain.

a. Kepentingan diri sendiri

Berkomunikasi dengan menonjolkan kepentingannya diri sendiri, menjadikan percakapan mengambil arah masing-masing atau berbenturan.

b. Emosi

Kalau emosi tidak dikendalikan oleh pikiran sehat, komunikasi bisa melesat jauh tanpa sengaja dan tanpa arah.

c. Permusuhan

Sikap permusuhan biasanya kita sibuk mencari kesalahan dan kelemahan orang itu dan menutup diri terhadap kebaikannya.

d. Pengalaman masa lampau

Pengalaman masa lampau dapat merintangi komunikasi yang mengena karena sudah ada praduga.

e. Pembelaan diri

Isi komunikasi cenderung ditafsirkan sebagai kecaman atau serangan, reaksi yang muncul pasti penolakan, pembelaan diri.

f. Hubungan yang retak atau tak serasi

Perhatian lebih tertumpahkan pada sifat hubungan itu dari pada kepada komunikasinya sendiri.

4. Empat bentuk komunikasi

a. Diskusi

Adalah segala bentuk omong-omong, tukar pendapat mulai dari basa-basi, saling memberi informasi, menceritakan apa yang dilihat dan dialami, membicarakan urusan sehari-hari sampai kepada merencanakan sesuatu atau menyelesaikan masalah rutin.

b. Dialog

Adalah bentuk komunikasi dari hati ke hati dengan mengutarakan isi hati dan perasaan-perasaan. Perbedaan dialog dengan diskusi adalah, jika diskusi kita boleh “adu pendapat” tetapi dalam dialog kita saling mengungkapkan isi hati atau perasaan.

Dalam dialog kita hanya mengungkapkan perasaan – perasaan hati. Jadi jangan diartikan menuduh atau mempermasalahkan. Dalam dialog juga tidak ada yang menang atau kalah. Oleh karena itu hasil dialog adalah lebih saling mengerti dan menghangatkan relasi.

c. Bahasa tubuh

Bahasa tubuh merupakan suatu cara untuk mengungkapkan cinta, perhatian dan kasih sayang bukan dengan kata, melainkan dengan cara lain seperti : pandangan, senyuman, sentuhan, belaian tangan, duduk berdampingan, bergandengan tangan, cium kening/tangan dsb. Bahasa tubuh mempunyai peranan tersendiri (lepas dari hubungan seks) dapat memberikan rasa aman, terlindung, diperhatikan da menimbulkan rasa akrab.

d. Hubungan Seks

Hubungan seks adalah bahasa komunikasi yang paling intim dan paling menyeluruh dalam relasi suami istri, sebagai perwujudan nyata dari bersatupadunya dua pribadi jiwa dan raga.

Latihan Soal :

1. Apakah tugas dan kewajiban seorang suami?

2. Apakah tugas dan kewajiban seorang istri?

3. Apakah tugas dan kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya?

4. Apakah tugas dan kewajiban anak-anak terhadap orang tuanya?

5. Apakah tugas keluarga Kritiani dan keluarga pada umumnya terhadap masyarakt?

TUGAS DAN KEWAJIBAN DALAM KELUARGA

A. TUGAS DAN KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DAN KELUARGA

1. Suami sebagai kepala keluarga

2. Suami sebagai partner istri

3. Suami sebagai kekasih istri

B. TUGAS DAN KEWAJIBAN ISTRI TERHADAP SUAMI DAN KELUARGA

1. Istri sebagai hati dalam keluarga

2. Istri sebagai partner suami

3. Istri sebagai kekasih suami

C. TUGAS AYAH DAN IBU TERHADAP ANAK

1. Pandangan tentang Anak

a. Anak – anak adalah Mahkota Cinta Ayah dan Ibu

b. Anak – anak membuat kita menjadi ayah dan ibu yang sejati

c. Anak - anak adalah titipan Tuhan

2. Segi – segi (aspek) pokok yang harus diperhatikan dalam pendidikan anak

a. Menciptakan suasana yang sehat bagi perkembangan anak di pandang dari segi jasmani

b. Menciptakan suasana yang sehat bagi perkembangan anak dipandang dari segi perasaan

3.

D. KEWAJIBAN DAN TUGAS KELUARGA DALAM MASYARAKAT

KELUARGA BERENCANA

1. Pandangan Gereja Mengenai KB pada umumnya

2. Pandangan Gereja Mengenai Metode KB pada khususnya


TANTANGAN DAN CINTA DALAM HIDUP BERKELUARGA

A. Arti dan Makna Keluarga

B. Cinta adalah Landasan Hidup Berkeluarga

C. Komunikasi

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Komunikasi

2. Komunikasi yang mengena

3. Rintangan – rintangan Komunikasi

4. Empat bentuk Komunikasi

D. Tugas dan Kewajiban Dalam Keluarga

1. Tugas dan keawajiban suami terhadap Istri dan keluarga

2. Tugas dan kewajiban istri terhadap suami dan keluarga

3. Tugas ayah dan ibu terhadap Anak

4. Tugas dan kewajiban keluarga dalam masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar