Senin, 10 Mei 2010

Modul kelas XII sem 1

MATERI KELAS XII

Nilai – nilai penting dalam masyarakat
yang harus diperjuangkan

Ø Keadilan

Ø Kebenaran

Ø Kejujuran

Ø Perdamaian dan Persaudaraan

Ø Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis

Ø Pelestarian Lingkungan Hidup

Bagian 1

KEADILAN

Adil berarti tidak berat sebelah, ber[ihak kepada yang benar, atau berpegang pada kebenaran. Keadilan bearti meberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya, baik itu hak asasi maupun hak sipil. Dengan pelajaran ini, kita diharapkan dapat memiliki keprihatinan terhadap masalah keadilan, sehingga kita dapat bersiakp dan bertidak adil dan berperan aktif dalam membangun keadilan di lingkungan kita.

A. Fakta – fakta Ketidakadilan

Dalam sejarah bangsa Indonesia, sejak zaman feudal, penjajahan Belanda, pendudukan jepang, kemudian pada zaman demokrasi terpimpin dan rezim ORBA rakyat sering mengalai perlakuan tidak adil. Pada masa reformasi ini pun perlakuan tidak adil itu tetap berlangsung. Ketidakadilan itu nyat dalam kasus ketidakadilan seperti :

1. Perampasan

2. Deskriminatif

3. Penggusuran

4. Pencurian

5. Pemerasan

6. KKN

7. Kredir Macet

8. Rekayasa

B. Akar Masalah Ketidakadilan

Semua ketidakadilan yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat kecil itu disebabkan oleh system dan struktur social, politik, ekonomi dan budaya yang diciptakan oelh penguasa. System social, politik dan ekonomi yang secara sadar atau tidak sadar dibangun oleh penguasa dan pengusaha mencipatakan ketergantungan di kalangan rakyat jelata. Pembangun yang dilakukan justru mempersempit ruang gerak rakyat untuk mengungpkan jati dirinya secara penuh. Misalnya dalam bidang :

1. Sosial : sikap diskriminatif terhadap kaum perempuan, pendatang

dan imigran

2. Ekonomi : merebaknya kasus korupsi yang tak ada solusinya

3. Budaya : penganiayaan karena perbedaan etnis / kesukuan, contoh

tragedy di sampit

4. Politik : perlakuan semena-mena terhadap orang – orang aliran

politik tertentu, dan tidak memberi kesempatan untuk

bersuara.

C. Arti dan Makna Keadilan

1. Memberikan kepada setiap orang yang menjadi haknya dan memihak yg benar.

2. Keadilan menunjuk pada suatu

a. Keadaan, yaitu semua pihak memperoleh apa yang menjadi hak dan diperlakukan sama

b. Tuntutan, yaitu menuntut keadilan itu diciptakan baik dengan mengambil tindakan yang diperlukan

c. Keutamaan, adalah sikap dan tekad untuk melakukan apa yang adil

D. Pembedaan Keadilan

  1. Keadilan Komunikatif, menuntut kesamaan dalam pertukaran, misal : mengembalikan pinjaman.
  2. Keadilan Distributif, menuntut kesamaan dalam membagi apa yang menguntungkan dan menuntut pengurbanan, misal kekayaan alam dinikmati secara adil.
  3. Keadilan Legal, menuntut kesamaan hak dan kewajiban terhadap negara sesuai dengan undang-undang.
  4. Keadilan Individual, perwujudan keadilan tergantung pada pribadi, misal gaji para buruh
  5. Keadilan Sosial, keadilan tergantung dari struktur dan proses poleksosbud, misal gaji buruh tidak tergantung pada majikan tetapi juga pada situasi ekonomi dan politik

E. Landasan Memperjuangkan Keadilan

  1. Negara

q UUD 1945, Pancasila, sila ke 5

q Pasal 33 dan 34,perekonomian nasional disusun adil

  1. Gereja

q Firman Tuhan yg ketujuh; “Jangan Mencuri”.

Artinya mencuri waktu KSPL adalah mencuri orang kemudian menjadikannya sebagai budak.

q Ajaran Sosial Gereja

- Ensiklik Rerum Novarum (tentang kaum buruh)

- Ensiklik Pacem In Terris (tentang perdamaian antar bangsa)

- Ensiklik Populorum Progressio (tentang bagaimana mengatasi kesenjangan negara kaya dan miskin)

F. Pola Pendekatan Menegakkan Keadilan

1. Pendekatan Karitatif

Pola belas kasihan yang meninabobokan kaum tertindas

2. Pola Proyek

Pola ini dinilai tidak manusiawi, karena kaum tertindas hanya dijadikan obyek penanganan.

3. Pola Kooperatif

Pola yang mengajak secara bersama-sama memperjuangkan keadilan

Langkah-langkahnya :

a. Pertama orang perlu mempelajari dengan baik berbagai persoalan seputar hak-hak dasar manusia, sehingga dapat menentukan mana yang perlu dilindungi dan mana yang perlu ditegasi.

b. Kedua, keadilan hanya dapat diperjuangkan dengan memberdayakan mereka yang menjadi korban ketidakadilan. Korban disadarkan tentang situasi yang tidak ini dan kemudian bersama-sama bangkit melalui berbagai usaha kooperatif untuk memperbaiki nasibnya.

c. Ketiga, cara bertindak yang tepat adalah dengan memberi kesaksian hidup melalui keterlibatan langsung untuk mencapai keadilan dalam diri kita sendiri terlebih dahulu.

d. Keempat, usaha memperjuangkan keadilan dan kesetiakawanan dengan mereka yang diperlakukan tidak adil tidak boleh diungkapkan dengan kekerasan.

Evaluasi :

  1. Sebutkan kasus-kasus ketidakadilan yang ada disekitarmu?
  2. Mengapa dibumi tercinta ini sering terjadi ketidakadilan? Jelaskan!
  3. Apa arti keadilan menurut pendapatmu?
  4. Bagaimana Negara kita menjamin keadilan bagi warganya? Jelaskan!
  5. Bagaimana Gereja memperjuangkan keadilan?
  6. Jelaskan distingsi / pembedaan dari keadilan!
  7. Jelaskan Pola pendekatan yang terbaik bagi tegaknya keadilan!
  8. Mengapa pola proyek itu kita tolak?
  9. Mengapa pola karitatif tidak cukup di dalam menegakkan keadilan? Jelaskan!
  10. Sebut dan jelaskan landasan memperjuangkan keadilan!

Bagian 2

KEBENARAN

Kebenaran berarti keadaan yang cocok atau sesuai dengan hal yang sesungguhnya. Seperti halnya dalam firman ke deapan yang berbunyi “Janganlah bersaksi dusta tentang sesamamu manusia” (Kel 20 : 8).

Memang ada kesan bahwa kebohongan bias mendatangkan kenikmatan dan keuntungan tertentu, sekurang-kurangnya untuk jangka waktu tertentu juga. Tetapi untuk jangka panjang, di masa depan, kebohongan akan membawa bencana. Bencana itu berupa kemerosotan moral pribadi, tidak dipercaya dan dosa. Sebagai bentuk kebohongan dapat kita lihat dalam peristiwa di bawah ini

A. Bentuk – Bentuk Kebohongan

1. Berdusta dan bersaksi dusta, mengatakan yang tidak benar, unutk menyesatkan. Dusta adalah pelanggaran yang paling serius terhadap kebenaran.

2. Rekayasa atau manipulasi, menyiasati atau mengarahkan orang kian ke suatu tujuab menguntungkan dirinya sendiri, meskipun barangkali orang lain merugi.

3. Asal Bapak senang, kata-kata atau sikap manis yang dilakukan hanya sekedar untuk menyenangkan atasan, meskipun sebenarnya jauh dari kebenarannya.

4. Fitnah dan umpatan, merupakan tindakan yang sangat jahat, karena orang yang difitnah tidak tahu, sehingga sering kali tidak dapat membela diri.

B. Sebab dan akibat Kebohongan

Ada berbagai alasan orang melakukan kebohongan, antara lain :

  1. Karena iseng, orang hany ingin menikmati kesenangan murahan.
  2. Memperoleh keuntungan, para pedagang misalnya, kadang menipu untuk mendapatkan laba.
  3. Karena dalam situasi terjepit, untuk menyelamatkan diri dari situasi yang sulit ia terpaksa berbohong.

Akibat :

  1. Bagi diri sendiri :

- keuntungan

- kemerosotan mental

2. Bagi orang yang dibohongi

- salah persepsi

- mis komunikasi

3. Bagi masyarakat

- tindakan penipuan,

rekasa yang merajalela

Dusta dan kebenaran menurut Kitab Suci

Kebenaran tidak hanya berarti tidak bohong, tetapi juga berarti mengambil bagian dalam kehidupan Allah. bdk Kel 23 : 1-3. 6 - 8

“Jangan menyebarkan kabar bohong, janganlah engkau membantu orang yang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar”

Kel 23 : 6

Janganlah engkau memperkosa hak orang miskin diantaramu dalam perkaranya”

Evaluasi :

1. Sebutkan bentuk-bentuk kebohongan yang sering terjadi dalam masyarakat!

2. Sebut dan jelakan sebab akibat dari kebohongan-kebohongan itu!

3. Apa arti pernyataan : Allah adalah “sumber kebenaran”

4. Carilah dalam Kitab Suci yang memuat kobongan!

5. Apakah kamu sering mengatakan apa yang benar walaupun mengetahui risikonya?

6. Susunlah sebuah doa mohon keberanian untuk selalu berkata yang benar!

Bagian 3

KEJUJURAN

Jujur berarti tulus hati, tidak curang terhadap diri sendiri dan tidak curang terhadap orang lain. Kejujuran merupakan keselaranan antara kata hati dan kata yang diucapkan, antara kata yang diucapkan dan sikap serta perbuatan nyata. Sebagai orang Kristen kita dinasehati untuk selalu berbuat jujur, di tengah berbagai ketidakjujuran danketidakbenaran, kita harus tetap bersikap benar, jujur dan adil.

A. Bentuk – Bentuk Ketidakjujuran Dalam Masyarakat

Kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang penuh kebohongan. Banyak orang bersikap dan bertindak tidak jujur, dalam berbagai bidang, seperti :

  1. Bidang Politik :

a. Banyak penguasa curang, korup, untuk kepentingan diri dan golongannya sendiri. Mereka dapat memanipulasi undang-undang dan peraturan atau menggunakan agama untuk kepentingan politik.

b. Rakyat banyak menghadapi kekuasaan sewenang-wenang akan bersikap munafik, formalitik, ABS dsb.

  1. Bidang Ekonomi

a. Penguasa dan pengusaha melakukan tren kredit macet, menggelapkan uang Negara, menyusun proyek fiktif.

b. Rakyat berusaha untuk menyuap, menipu dan bersikap ABS

  1. Bidang Sosial dan Budaya

a. Demi alasan kepentingan bersama banyak penguasa melakukan penipuan, mendikreditkan budaya daerah lain, mengisolir budaya daerah tertentu, hanya untuk kepentingan tertentu.

b. Rakyat akan bersikap formalistic dan munafik

  1. Bidang Pendidikan

a. Penguasa merekayasa pendidikan, termasuk undang-undangnya, demi proyek kelompok tertentu.

b. Rakyat dan anak didik akan bersikap formalistic dan munafik

B. Alasan dan akibat ketidakjujuran

1. Alasan

a. Alasan ketidak jujuran dalam bidang politik tentau saja keserakahan pada kekuasaan. Orang terdorong untuk selalu menambah dan mempertahankan kekuasaannya apapun teruhannya, dengan cara menghalalkan segala cara. Rakyat melakukan ketidakjujuran demi rasa aman.

b. Alasan ketidakjujuran di bidang ekonomi adalah keserakahan pada harta, khususnya pada uang. Uang menjadi dewa baru bagi manusia zaman ini, yang sudah hanyut dalam budaya konsumerisme dan hedonisme. Bahkan dengan uang orang dapat membeli kejujuran. Rakyat kecil terpaksa melakukan ketidak jujuran untuk mempertahankan hidup.

c. Alasan ketidakjujuran di bidang budaya seperti harmoni palsu. Orang bersopan santun secara formal dan munafik demi harmoni palsu.

2. Akibat

a. bagi para pelaku

· hidup berkelimpahan tapi belum tentu bahagia

· hati nurani tidak berfungsi

· kemerosotan moral

· penderitaan batin

b. bagi masyarakat luas

· ketidakjujuran merupakan salah satu akar berbagai krisis multi dimensi yang dialami Negara kita. Karena ketidakjujuran (dan ketidakadilan), kita mengalami krisis di bidang politik / hokum, ekonomi, linkungan hidup, budaya dsb.

C. Arti dan makna memperjuangkan kejujuran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ditulis, jujur berarti tidak curang dan tidak berbohong. Jujur juga kerap diartikan satunya kata dengan perbuatan. Apa yang ada dalam hati sama dengan apa yang diucapkan.

1. Kejujuran bisa menjadi modal baik untuk perkembangan pribadi maupun kemajuan kelompok. Orang yang jujur sanggup menerima kenyataan pada dirinya, pada orang lain, kelompok.

2. Kejujuran menimbulkan kepercayaan, yang menjadi landasan dari pergaulan dan hidup bersama! Tanpa kejujuran orang tidak dapat bergaul dan hidup secara wajar.

3. Kejujuran mampu memecahkan banyak persoalan, baik pribadi, kelompok, masyarakat dan negara. Kalau kita berpolitik secara jujur, membangun hidup ekonomi secara jujur, berbudaya jujur, maka krisis multi dimensi dapat teratasi.

D. Memperjuangkan Kejujuran

1. Menjadikan kejujuran sebagai gerakan moral, artinya kejujuran adalah suatu sikap yang tidak bisa diselelsaikan dalam waktu yang singkat, maka diperlukan suatu proses yang dinamis, gampang menyesuaikan diri, teruka merangkul siapa saja, seperti gerakan Kerajaan Allah yang dipelopori Yesus sendiri. Gerakan moral ini bukan gerakan khusus Gereja Katolik.

2. Gerakan moral jangan sekedar menjadi gerakan rohani, walaupun hal – hal rohaniah juga sangat dibutuhkan. Gerakan ini harus bermuara pada aksi untuk pembaran dan pembangunan masyarakat yang sejahtera dan adil.

3. gerakan moral hendaknya mulai bertumbuh dan menguat dalam basis-basis umat. Ia hendaknya mulai bertumbuh dari akar rumput, semakin lama semakin menyebar dan meluas.

4. pendekatan yang dipakai hendaklah pendekatan proses yang komunikatif, metode informasi, instruksi dan pengarahan tidak cukup efektif untuk menghasilkan suatu gerakan. Suatu gerakan haya bisa terjadi kalau orang menyadari bahwa ada situasi yang memprihatinkan.

5. Gerakan moral harus dimulai dari dalam diri kelompok sendiri. Jangan menunggu. Kita sendiri harus mulai dengan pola hidup alternatif yang mempunyai daya pikat, dalam hal ini hidup jujur apapun tantangannya.

Evaluasi

  1. Mengapa di negara Indonesia masih terjadi ketidakjujuran dalam masyarakat?
  2. Apa akibat langsung dari ketidakjujuran
  3. Apa arti dan makna dari kejuuran itu?
  4. Jelaskan langkah-langkah di dalam memperjuangkan kejujuran!

Bagian 4

PERDAMAIAN DAN PERSAUDARAAN SEJATI

Perang, kerusuhan dan pecekcokan membuat manusia lelah dan hidupnya tertekan. Berangkat dari keadaan itu, muncullah suatu kerinduan akan suasana dan iklim yang menyejukkan hati, suatu keadaan yang damai. Keinginan seperti itu dapat kita rasakan di dalam lubuk hati kita masing-masing. Itulah keinduan hati yang ditanamkan oleh sang Pencipta.

A. Fakta – fakta pertikaian dan perang

1. Pertikaian bernuansa agama yang terjadi di Abon dan Poso

2. Pertikaian bernuansa suku yang terjadi di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah (sampit)

3. Perang di timur tengah, Israel vs Palestina

4. Perang antara Irak dan AS

B. Sebab akibat pertikaian dan perang

  1. Sebab

a. Fanatisme agama dan suku : hal ini disebabkan oelh kepicikkan dan perasaan bahwa dirinya terancam.

b. Sikap arogansi /angkuh : ini terjadi karena suku atau bangsa yang merasa dirinya kuat dan bisa bertindak sewenag-wenang.

c. Keserakahan : pertikaian dan perang berlatar belakang ekonomilah yang membuat keserakahan ini berkembang, hanya karena uang, kekuasaan dan kehormatan, maka banyak orang yang menderita.

d. Merebut kemerdekaan dan mempertahankan hak: Kadang-kadang perang terpaksa dilaksanakan untuk merebut kemerdekaan dan mempertahankan hak!

  1. Akibat

- Kehancuran secara jasmani : kematian, kehancuran, ekologi punah.

- Kehancuran secara rohani : trauma, luka perkosaan terhadap martabat dan perendahan manusia

Perdamaian dalam Kitab Suci

Kitab Suci Perjanjian Lama

Dalam KSPL sering dibicarakan tentang shalom. Kata shalom berarti kesejahteraan pribadi dan masyarakat. Dalam hidup sehari-hari damai berarti sehat jasmani dan kesejahteraan keluarga. Konsidi merupakan berkat Allah bagi seseorang dan keluarganya. Ahalom juga mengandung makna “Tuhan sertamu!” (bdk, Hak 6 : 12; Mzm 129 : 7 – 8). Sering dilukiskan bahwa orang-orang benar memiliki damai melimpah (bdk. Mzm 37 :11 – 37). Ternyata damai sertamu merupakan salam umum (bdk. 1 sam 25 : 6) yang berlaku dalam perjanjian lama. Salam ini meruapakan pengharapan supaya manusia meperoleh kebaikkan dalam hidup. Damai tidak hanya berupa ketiadaan perang, tetapi lebih pada bagaimana terciptanya suasana aman dan berada dalam rumah Tuhan (bdk. 2 Sam 7 :1). Damai dalam arti sesungguhnya berupan persetujuan atau persesuaian denga keteraturan batiniah, penolakan terhadap ketidakadilan. Harapan akan damai ini digambarkan oelh nabi Yesaya dalam kalimat : “Mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang” (bdk. Yes 2 : 4).

Kitab Suci Perjanjian Baru

Ajaran Yesus tentang Damai

Yesus berkata : “ damai Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu” (Yoh 14 : 27).

Damai macam apakah yang ditinggalkan oleh Yesus bagi kita?

Pada zaman Yesus orang Yahudi mengharapkan damai secara politis, yakni diusirnya penjajah dari negeri mereka, sehingga tidak ada perang dan penindasan lagi. Damai yang dibawa Yesus tidak seperti yang dibayangkan orang – orang jaman itu, akan tetapi Yesus mengajarkan perdamaian yang jauh lebih mendalam, yaitu damai yang membersihkan dunia ini dari segala macam kejahatan dan kedurhakaan. Damai adalah hasil suatu pencapaian kebenaran dan hasil perjuangan serta pergulatan batin. Damai berarti pula ketenangan hati karena orang memiliki hubungan yang bersih dengan Tuhan, sesama dan dunia; damai sejahtera yang menampakkan Kerajaan Allah.

Ajaran Gereja tentang Perdamaian

Perdamaian yang dimaksud Gereja tidak hanya berarti tidak ada perang. Damai sejati berarti situasi selamat sejahtera dalam diri manusia. Perdamaian adalah keadilan. Perdamaian adalah hasil tata masyarakat manusia yang haus akan keadilan yang lebih sempurna. Damai merupakan kesejahteraan tertinggi yang sangat diperlukan demi perkembangan manusia dan lembaga-lembaga kemanusiaan. Dalam hal ini diandaikan tatanan sosial yang adil, selaras dan harmonis yang menjamin ketenangan dan keamanan hidup setiap manusia.

Perjuangan Gereja Menegakkan Perdamian dan Persaudaraan Sejati.

Untuk memperjuangkan perdamaian dan persaudaraan sejati ada baiknya menempuh langkaj-langkah berikut ini :

1. Jadikanlah usaha ini sebagai suatu gerakan moral, bukan indoktrinasi, dan gunakan berbagai jaringan dan libatkan sebanyak mungkin orang tanpa membedakan agama, suku/etnis dan ideologi!

2. Bangunlah gerakan moral ini mulai dari akar rumput!

3. Mulailah dari diri dan golongan sendiri untuk menghayati budaya damai dan membangun persaudaraan yang sejati.

Evaluasi :

  1. Mengapa sebagian besar orang merindukan perdamian
  2. Apa akibat pertikaian atau perang bagi umat manusia?
  3. Sebut dan jelaskan beberapa alasan, mengapa pertikaian atau perang itu terjadi!
  4. Apa kata kitab suci perjanjian lama tentang damai atau shalom?
  5. Apa kata kitab suci perjanjian baru tentang damai dan perdamian?
  6. Bagaimana ajaran Gereja tentang perdamaian?
  7. Apakah ciri-ciri hidup damai dan hidup dalam persaudaraan sejati?
  8. Apa yang dapat kamu usahakan di dalam menciptakan perdamaian sejati?

Bagian 5

LINGKUNGAN HIDUP YANG INDAH DAN HARMONIS

Alam lingkungan kita sungguh indah dan harmonis. Kitab Suci secara simbolik mengisahkan bahwa Tuhan menciptakan unsur-unsur alam ini satu per satu, dan tentang semuanya Kitab Suci menandaskan : Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

A. Alam lingkungan kita

  1. Manfaat Tanah

a. Sumber kehidupan

b. Tempat tinggal

c. Simbol Persatuan

  1. Manfaat Flora (Hutan)

a. Membantu manusia untuk bernafas

b. Mengatur suhu

c. Mendatangkan hujan

d. Tempat tingal margasatwa

e. Menyimpan air

  1. Manfaat fauna

a. Bagi Manusia

- Sebagai sarana transportasi

- Sarana kerja

- Makanan

- Binatang tertentu menjadi penjaga, pelindung, hiburan dsb

Lih. Kisah penciptaan
Kej 1:1 – 24

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

Allah menciptakan terang dan gelap…

cakrawala ditengah segala air…

tumbuhan…

Binatang

manusia…

Bagian 6

PERUSAKAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

A. Pencemaran Lingkungan

  1. Tanah
  2. Hutan
  3. Fauna
  4. Air dan laut
  5. Udara

B. Sebab Pencemaran

  1. Keserakahan Manusia
  2. Kepadatan penduduk
  3. Kemiskinan
  4. Pembangunan
  5. Cara hidup modern

Manusia jatuh dalam dosa

Kej 3 : 1-7. 21-24

Yang terlibat manusia jatuh dalam dosa : Ular, Hawa, Adam

Hubungan antara lingkungan hidup dengan dosa manusia Bahwa sebagai manusia ciptaan Tuhan Hendaknya melangsungkan karya cipta Tuhan…dengan memelihara alam bukan merusaknya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar